Gonorrhea atau Kencing Nanah

Rabu, 16 November 2011 | |

Gonorrhea, sering disebut GO atau kencing nanah adalah penyakit seksual yang banyak ditemukan di masyarakat. Penyakit ini dapat mengenai kaum pria maupun kaum wanita.

Gejala yang dirasakan jika terkena GO antara lain keluar cairan keruh atau bercampur darah dari penis atau vagina, nyeri atau rasa terbakar saat kencing, frekuensi kencing menjadi lebih sering, dan rasa nyeri saat berhubungan seksual.

Gejala pertama GO umumnya timbul setelah 2 – 10 hari setelah terpapar oleh bakteri GO. Tetapi pada beberapa kasus, infeksi telah terjadi berbulan-bulan baru timbul gejala.

Pada pria, gejala pertama dapat berupa rasa tidak nyaman pada uretra, yaitu saluran yang mengalirkan air kencing dari kandung kencing ke luar tubuh. Setelah itu timbul rasa nyeri dan keluar nanah. Jika infeksi bertambah parah, nyeri akan bertambah hebat dan nanah semakin banyak.

Pada wanita, gejala biasanya bersifat ringan dan seringkali seorang wanita tidak menyadari bahwa ia telah terinfeksi GO. Infeksi biasanya mengenai mulut rahim, juga uretra. Jika bergejala, GO dapat menyebabkan rasa nyeri saat kencing, kencing lebih sering dan tidak bisa ditahan, juga keluar nanah dari vagina dan uretra.

Penyebab GO adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menyebar melalui sperma atau cairan vagina ketika berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.

Sering berganti pasangan seksual, memperbesar risiko terkena GO. Bersentuhan dengan penderita tidak menyebabkan penularan penyakit.

GO diobati dengan antibiotik. Dianjurkan untuk mengkonsumsi antibiotik dengan lama dan dosis sesuai dengan anjuran dokter, untuk menghindari timbulnya kekebalan bakteri GO terhadap antibiotik. Hal ini penting diingat, karena ada anggapan salah yang berkembang di masyarakat yaitu cukup mengkonsumsi antibiotik satu atau dua butir saja, bahkan sebelum melakukan hubungan seksual berisiko tinggi.

Pencegahan infeksi GO adalah dengan tidak bergonta-ganti pasangan, menghindari hubungan seksual dengan pasangan berisiko tinggi misalnya PSK, menggunakan kondom, serta menghindari seks oral. Perlu diingat bahwa GO sangat menular dan seringkali seseorang tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat menjadi sumber penularan.

Jika telah terkena GO, hindari melakukan hubungan seksual sebelum GO berhasil disembuhkan dengan antibiotik. Jika terkena GO, bukan berarti anda telah kebal dengan penyakit tersebut. Anda dapat terkena GO lagi lain kali jika berhubungan dengan orang yang terinfeksi.

Jika anda terkena GO, maka pasangan seksual anda (istri atau suami anda) harus diperiksakan ke dokter untuk menyingkirkan adanya infeksi GO tersembunyi.